Media Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Pada Vertebrata
Berbasis Lampu Kerlap-Kerlip
B. Latar Belakang
Proses
belajar-mengajar atau proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan
kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah
mengantar para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik
intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu
maupun makhluk sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa berinteraksi
dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pembelajaran.
Lingkungan mencakup tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi
pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Unsur-unsur tersebut dikenal dengan
sebutan komponen-komponen pembelajaran.
Untuk
mencapai hasil belajar siswa yang optimal maka terkadang seorang guru tidak cukup
hanya menjelaskan begitu saja suatu materi di depan kelas karena belum tentu
siswa akan mudah untuk menangkap dan memahami apa yang hendak disampaikan oleh
guru tersebut. Dalam mata pelajaran Biologi khususnya sangat sering dialami
kejadian dimana seorang guru Biologi mengalami kesulitan dalam menyampaikan
suatu materi pelajaran kepada siswanya. Hal ini bisa disebabkan karena materi
pelajaran Biologi yang ingin disampaikan tersebut memang sebuah materi yang
cukup rumit atau karena alasan lain yaitu kurangnya minat siswa terhadap materi
pelajaran yang sedang dibahas. Salah satu contohnya adalah ketika seorang guru
Biologi membawakan materi mengenai sistem peredaran darah pada Vertebrata. Pada
materi ini guru akan menjelaskan sistem peredaran darah pada lima kelas yaitu
kelas Aves, Mamalia, Pisces, Amfibia, dan Reptilia. Sistem peredaran darah
dibedakan menjadi 2 yaitu sistem peredaran darah kecil dan sistem peredaran
darah besar. Jadi untuk tiap kelas dipelajari 2 jenis sitem peredaran darah
sehingga total sistem peredaran darah yang dipelajari siswa dalam materi ini
adalah 10 sistem peredaran darah. Untuk menyampaikan kesepuluh konsep sistem
peredaran darah ini kepada siswa tentunya bukan perkara yang mudah karena
disamping adanya perbedaan kemampuan berfikir antara siswa satu dengan siswa
yang lain terkadang juga ada siswa yang kurang tertarik dengan materi tersebut.
Seorang guru yang baik tentunya tidak akan tinggal diam jika dihadapkan pada
situasi seperti ini, dan salah satu solusi yang biasanya dlakukan oleh guru
adalah pemakaian media pembelajaran.
Media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
siswa yang menjurus kearah terjadinya proses belajar. Ada beberapa factor pertimbangan
sebuah media digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain: (a).
Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran. (b). Dukungan terhadap bahan
pembelajaran. (c). Kemudahan memperoleh media. (d). Keterampilan dalam
menggunakannya.
Dari pemaparan
diatas dapat disimpulkan bahwa peranan media dalam proses pembelajaran dapat
ditempatkan sebagai berikut: (a). Alat untuk memperjelas bahan pembelajaran
pada saat guru menyampaikan pelajaran. Dalam hal ini, media digunakan guru
sebagai variasi penjelasan verbal mengenai bahan pembelajaran. (b). Alat untuk
mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji legih lanjut dan dipecahkan
oleh para peserta didik dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat
menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau simulasi belajar siswa. (c).
Sumber belajar bagi siswa. Artinya media tersebut adalah bahan-bahan yang harus
dipelajari para peserta didik baik individual maupun kelompok. Dengan demikian,
akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan mengajarnya.
Mengingat
pentingnya keberadaan media dalam mata pelajaran Biologi, khususnya pada materi
sistem peredaran darah maka kami selaku mahasiswa memiliki ide kreatif untuk
membuat sebuah media pembelajaran baru terkait dengan sistem peredaran darah
yaitu “Media Pembelajaran Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata Berbasis Lampu
Kerlap-Kerlip”. Kenapa berbasis lampu kerlap-kerlip? Alasannya adalah karena
otak manusia menyukai hal yang menarik dan ekstrim.
C. Rumusan
Masalah
Bagaimana
bentuk media pembelajaran sistem peredaran darah berbasis lampu kelap-kelip
yang dapat menarik perhatian siswa dan membantu siswa dalam memahami materi
mengenai sistem peredaran darah pada vertebrata?
D. Tujuan
Menambah koleksi
media pembelajaran yang ada di sekolah sehingga mampu meningkatkan motivasi
belajar dan hasil belajar siswa, khususnya dalam mempelajari materi mengenai
sistem peredaran darah pada vertebrata.
E. Luaran yang
Diharapkan
Luaran yang
diharapkan dari program ini adalah berupa sebuah model desain sistem peredaran
darah vertebrata dengan menggunakan lampu kerlap-kerlip.
F. Kegunaan Program
a.
Bagi Sekolah
Menambah
koleksi media pembelajaran di sekolah.
b.
Bagi Guru Biologi
Media
ini dapat membantu dan memudahkan guru dalam menjelasakan materi mengenai
sistem peredaran darah pada vertebrata dalam proses belajar mengajar di kelas.
c.
Bagi Siswa
Media ini diharapkan
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi
mengenai sistem peredaraan darah pada vertebrata serta memberikan pemahaman
yang lebih kepada siswa sehingga siswa tidak menghayal dalam pembelajaran
tersebut.
G. Tinjauan
Pustaka
G1. Pengertian Media
1.
Secara
harfiah kata media berarti perantara atau pengantar. Association
For Education N Comunication Technology
(AET). Mengartikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses
penyaluran informasi, sedangkan National Education Association (NEA)
mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan serta instrument yang digunakan dalam
kegiatan tersebut. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, yang dapat merangsang pikiran
perasaan dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada
dirinya.
2.
Media dalam arti umum
a.
semua bentuk
“perantara” yang dipakai orang penyebar ide sehingga gagasan itu sampai pada
penerima (Santoso S. Hamidjojo dalam Warpala 2006)
b.
sarana disebut CHANNEL,
karena pada hakekatnya media telah memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar, dan
melihat dalam batas-batas jarak, ruang dan waktu tertentu, dan dengan bantuan
media batas-batas itu hamper menjadi tidak ada (M.C. Luhan dalam Warpala 2006)
c.
saluran
komunikasi atau medium yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan suatu
pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan mana suatu pesan
berjalan antara komunikator dengan komunikan (Blake dan Horalsen dalam Warpala
2006)
3.
Media Dalam
Pembelajaran
a.
media yang
penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran, yang biasanya
sudah dituangkan dalam GBPP dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu kegiatan
belajar mengajar (Santoso S. Hamidjojo dalam Warpala 2006)
b.
Peralatan fisik untuk
membawakan atau menyampaikan visi pembelajaran, kedalamnya termasuk buku, film,
kaset video, sajian slide, radio, OHP, dan sebagainya, termasuk suara guru da
prilaku non verbal. (Bridgs dalam Warpala 2006)
Dari batasan diatas, maka ada dua unsure
yang terkandung dalam media pembelajaran , yaitu (1) pesan atau bahan
pembelajaran yang akan disampaikan, dengan istilah lain disebut perangkat lunak
(Software), dan (2) perangkat keras (Hardware) yang berfungsi
sebagai alat belajar dan alat bantu belajar.
Penggunaan media secara kreatif dapat
memungkinkan siswa untuk belajar lebih banyak, memahami apa yang dipelajarinya
lebih baik dan meningkatkan performance siswa sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
G.2 Fungsi Media Pembelajaran
Efektivitas
proses belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh faktor metode
dan media pembelajaran yang akan digunakan. Keduanya saling berkaitan, dimana
pemilihan metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media yang akan
digunakan. Dalam arti bahwa harus ada kesesuaian di antara keduanya untuk
mewujudkan tujuan pembelajaran. Walaupun ada hal-hal lain yang juga perlu
diperhatikan dalam pemilihan media seperti : konteks pembelajaran,
karakteristik pebelajar, dan tugas atau respon yang diharapkan dari pebelajar
(Arsyad, 2002 dalam Warpala 2006).
Sadiman, dkk dalam
Warpala (2006), menyampaikan fungsi media (media pendidikan) secara umum,
adalah sebagai berikut: (i) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat visual;(ii) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera,
misal objek yang terlalu besar untuk di bawa ke kelas dapat diganti dengan gambar,
slide, dsb, peristiwa yang terjadi di
masa lalu juga bisa ditampilkan lagi lewat film, video, foto, atau film bingka;
(iii) meningkatkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar sendiri berdasarkan
minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap pasif siswa: dan (iv) memberikan
rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa terhadap
isi pelajaran.
H. Metode
Pelaksanaan Program
H.1 Pembuatan Rancangan
Pada
tahapan ini akan disusun desain berupa sketsa dari media pembelajaran sistem
peredaran darah Vertebrata yang akan dibuat. Sistem peredaran Vertebrata yang
akan dibuat meliputi sistem peredaran darah pada pisces, amphibi, reptilia,
aves, dan mamalia
H.2 Pengumpulan Alat dan Bahan
Setelah desain yang berupa sketsa selasai dibuat
selanjutnya dikumpulkan alat dan bahan yang akan diperlukan. Alat dan bahan
yang diperlukan meliputi: Lem Fox dan lem kaca, cat, lampu kelap-kelip, kaca,
gabus, cutter, kabel, stop kontak, eisi, dan power supply.
H.3 Perakitan Alat-Alat
Setelah alat dan bahan terkumpul selanjutnya adalah tahap
perakitan alat-alat sesuai dengan sketsa
awal dari media pembelajaran yang akan dibuat
H.4 Uji Coba
Untuk menyakinkan keberhasilan dari media pembelajaran
yang dibuat maka setelah selesai proses perakitan alat tersebut dlakukan uji
coba di lapangan.
I. Jadwal Kegiatan
Program
No
|
Bulan ke-
|
Kegiatan
|
1
|
I
|
·
Pembuatan rancangan
·
Mengumpulkan alat dan
bahan
|
2
|
II
|
·
Perakitan alat-alat
|
3
|
III
|
·
Uji coba
·
Penyusunan laporan
|
4
|
IV
|
·
Pengumpulan laporan
|
J. Nama dan
Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1.
Ketua Pelaksana
Kegiatan
a.
Nama Lengkap : Ketut Arianto
b.
NIM :
0513041032
c.
Fakultas/Program
Studi : MIPA/Pendidikan
Biologi
d.
Perguruan Tinggi : Universitas
Pendidikan Ganesha
e.
Waktu
Untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu
2.
Anggota Pelaksana
a.
Nama Lengkap : I Putu Edi
Purwanta
b.
NIM :
0513041007
c.
Fakultas/Program
Studi : MIPA/Pendidikan
Biologi
d.
Perguruan Tinggi : Universitas
Pendidikan Ganesha
e.
Waktu
Untuk kegiatan PKM : 8 jam/ minggu
3.
Anggota Pelaksana
a.
Nama
Lengkap : I
Wayan Dudy Asmara Jaya
b.
NIM :
0513041012
c.
Fakultas/Program
Studi : MIPA/Pendidikan
Biologi
d.
Perguruan Tinggi : Universitas
Pendidikan Ganesha
e.
Waktu
Untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu
4.
Anggota Pelaksana
a.
Nama Lengkap : I Kadek
Budiartawan
b.
NIM :
05130410135
c.
Fakultas/Program
Studi : MIPA/Pendidikan
Biologi
d.
Perguruan Tinggi : Universitas
Pendidikan Ganesha
e.
Waktu
Untuk kegiatan PKM : 8
jam/minggu
K. Nama dan
Biodata Dosen Pendamping
1.
Nama
Lengkap dan Gelar : I Md Pasek Anton Santiasa, S.Pd,
M. Sc
2.
Golongan
Pangkat dan NIP : II/a 132320119
3.
Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
4.
Jabatan Struktural : Pembimbing
Kemahasiswaan
5.
Fakultas/Program
Studi : MIPA/Pendidikan
Biologi
6.
Perguruan Tinggi : Universitas
Pendidikan Ganesha
7.
Bidang Keahlian : Bioteknologi
8.
Waktu
untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu
L. Biaya
No
|
Jenis Pengeluaran
|
Jumlah Satuan
|
Total
|
|
Bahan Habis Pakai
|
||||
1
|
Pembuatan proposal
|
5 eks @ Rp. 10.000
|
Rp 50.000
|
|
2
|
Laporan kemajuan program
|
5 eks @ Rp. 10.000
|
Rp 50.000
|
|
3
|
Revisi laporan
|
5 eks @ Rp. 10.000
|
Rp 50.000
|
|
4
|
Buat laporan dan penjilidan
|
5 eks @ Rp. 25.000
|
Rp 125.000
|
|
5
|
Konsumsi pelaksana program
dan dosen pendamping
|
5 orang 10 kali
kegiatan @ Rp. 5.000
|
Rp 250.000
|
|
6
|
Pulsa untuk koordinasi antar
anggota, ketua dan dosen pendamping
|
5 orang @ Rp. 50.000
|
Rp 250.000
|
|
7
|
Lem Fox dan lem kaca
|
1 kaleng
|
Rp 60.000
|
|
8
|
Cat
|
2 kaleng @ Rp. 10.000
|
Rp 20.000
|
|
9
|
Dokumentasi
|
Rp. 100.000
|
||
Peralatan Penunjang
PKM
|
||||
10
|
Lampu kerlap-kerlip
|
500 biji @ RP. 2.800
|
Rp 1.400.000
|
|
11
|
Kabel
|
10 meter @ Rp. 3.000
|
Rp 30.000
|
|
12
|
Stop kontak
|
5 biji @ Rp. 4.000
|
Rp 20.000
|
|
13
|
Kaca 50 X 100 cm
|
5 buah @ RP. 50.000
|
Rp 250.000
|
|
14
|
Gabus 50 X 100 cm
|
5 buah @ RP. 10.000
|
Rp 50.000
|
|
15
|
Cuter
|
4 buah @ RP. 5.000
|
Rp 20.000
|
|
16
|
Power Supply
|
5
buah @ RP. 50.000
|
Rp 250.000
|
|
17
|
Eisi
|
5
buah @ RP. 50.000
|
Rp 250.000
|
|
Perjalanan
|
||||
18
|
Transportasi selama
melaksanakan program
|
-
|
Rp 400.000
|
|
Lain-lain
|
||||
19
|
Biaya potong kaca
|
5 buah @ Rp. 10.000
|
Rp 50.000
|
|
20
|
Pengeluaran tak
terduga
|
-
|
Rp 500.000
|
|
Total biaya
|
Rp 4.175.000
|
|||
M. Daftar
Pustaka
Warpala, I
Wayan Sukra.2006.Media Pembelajaran: Arti, Posisi, Fungsi,
Klasifikasi, dan Karakteristiknya.Singaraja:Undiksha.
Setiono.
Lilik.2007.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Berbagai
Media. http://omtion.blogspot.com/2007/06/media-pembelajaran.html.
Diakses tanggal 30 September 2007
No comments:
Post a Comment