SINTESIS
PROTEIN
Sintesis protein merupakan proses yang kompleks, melibatkan berbagai molekul; ADN, mRNA, tRNA, Ribosom, asam amino, dan berbagai enzim.
RNA yang terlibat dalam sintesis protein: rRNA, mRNA, dan tRNA.
mRNA
·
Mengandung informasi genetik yang disalin (ditranskripsi)
dari DNA, (DNA sebagai template).
·
Panjang molekul sesuai dengan panjang gen yang akan di-translasi
menjadi polipeptida/protein.
·
Kode genetik disebut ‘KODON’, tersusun oleh kombinasi dari
keempat basa nitrogen: Adenin, Guanin, Sitosin, Urasil.
·
Jika 1 kodon mengkode 1 asam amino (a.a.), hanya ada 41
= 4 a.a. yang bisa dikode, sedangkan di alam terdapat 20 a.a.
Jika 2 kodon mengkode 1
a.a. –maka akan ada 42 = 16 a.a. yang bisa dikode.
·
Kesimpulannya satu kodon terdiri dari 3 basa nitrogen atau
disebut Kode Triplet. Konsekuensinya, akan ada 43 a.a. = 64 a.a.
karena itu satu a.a. dikode oleh lebih dari 1 kodon. Lihat halaman 174.
·
Selain itu ada 3 kodon tanpa arti (nonsense), tidak
bisa diterjemahkan oleh tRNA, yaitu UAA, UAG, UGA atau disebut ‘Stop Kodon’.
Jika translasi tiba pada kodon ini maka proses translasi berakhir.
·
Pembacaan kodon memiliki arah 5’ ke 3’. Dimulai dari kodon
awal (Start Kodon) AUG = asam amino Metionin. (tapi bukan berarti setiap
protein dimulai dari a.a. Metionin.
·
Kode Genetik (Kodon) bersifat universal. Namun ada preferensi
diantara berbagai mahluk hidup.
tRNA
·
Bentuknya seperti huruf t.
·
Urutan basa nitrogen terminal/ujungnya sama, yaitu: 5’-SSA-3’
·
Urutan basa nitrogen pada lengan –berinteraksi dengan ribosom
unit besar.
·
Urutan basa nitrogen di bagian ujung bawah bersifat
komplementer dengan Kodon pada mRNA –disebut Anti Kodon.
·
Tiap molekul a.a. akan mengalami Pengaktifan terlebih dahulu,
memerlukan ATP dan bantuan enzim: Aminosil–tRNA sintetase.
a.a. + ATP a.a.–AMP + P
– P
|
|
·
a.a.– tRNA berenergi
tinggi, akan digunakan membentuk Ikatan Peptida dengan bantuan enzim Peptidil
Sintetase.
MEKANISME SINTESIS PROTEIN
1.
TAHAP INISIASI
Dibantu oleh faktor pemulai (Initiating
Factor) IF1, IF2 dan IF3
- IF3
menggabungkan mRNA ujung 5’ dengan ribosom unit kecil
- IF2
menggerakkan tRNA pertama yang membawa a.a. Metionin menuju ke Kodon awal
(AUG), di lokasi A pada ribosom unit besar.
- IF1
menggerakkan ribosom unit besar bergabung dengan ribosom unit kecil-mRNA
–terbentuk kompleks inisiasi.
2.
TAHAP ELONGASI
Dalam ribosom unit besar terdapat beberapa enzim spt: enzim
transferase, peptidil sintetase, faktor pelepas (Releasing Factor/RF).
- Enzim transferase memindahkan
tRNA pertama dari lokasi A ke lokasi P, lokasi A kosong sehingga tersedia
bagi tRNA kedua yang membawa molekul asam amino kedua.
- Enzim peptidil
sintetase kemudian mengikatkan a.a. metionin dengan a.a. kedua dengan ikatan
poptida.
- Selanjutnya enzim
transferase kembali bekerja, mengeluarkan tRNA pertama dari ribosom, dan
memindahkan tRNA kedua ke lokasi P sehingga lokasi A kosong lagi. Datang
tRNA ketiga, membawa a.a. ketiga masuk ke lokasi A, lalu enzim peptidil
sintetase kembali mengikatkan a.a. kedua dengan a.a. ketiga.
- Demikian
seterusnya enzim transferase dan enzim peptidil sintetase bekerja silih
berganti, sehingga rantai polipeptida makin bertambah panjang/Long (disebut
e-Long-ation).
3. TAHAP TERMINASI
Apabila Stop Kodon (salah satu dari UAA, UAG, UGA) tiba pada
lokasi A, kodon itu tidak dapat diterjemahkan, dan sebuah ‘faktor pelepas’ atau
‘Faktor R’ (Releasing) yang tidak membawa a.a. akan berikatan
pada lokasi A, sehingga proses translasi berakhir. Maka selesailah proses
sintesis rantai polipeptida yang akan membentuk protein.
MEKANISME PENGATURAN SINTESIS PROTEIN
Jika ada substrat maka enzimnya akan dibuat, jika tidak ada substrat, enzim tidak dibuat. Jika protein/enzim yang dibuat sudah cukup, ia tidak lagi dibuat. Bagaimana sel ‘mengetahui’?
1950-an Francois Jacob dan Jacques Monod.
Ada 2 mekanisme pengaturan Ekspresi Gen (sintesis protein), Sistem Induksi dan Sistem Represi.
Struktur gen terdiri dari:
RG OG SG
DNA
RG = Regulator Gen
OG = Operator Gen
SG = Struktural Gen
Mekanisme Induksi
RG menghasilkan protein R, bersifat aktif à menempel OG, sehingga transkripsi SG tidak bisa berjalan à sehingga sintesis protein/enzim SG tidak bisa berjalan.
Tapi,
jika ada substrat à bertindak sebagai inducer,
berikatan dengan R, sehingga merubah struktur & sifatnya à tidak bisa menempel pada OG. Akibatnya, transkripsi SG
bisa berjalan à sintesis
protein/enzim SG bisa berjalan.
No comments:
Post a Comment