Persyaratan penerimaan CPNS daerah badung dapat di download disini
atau
Thursday, 23 August 2012
Wednesday, 15 August 2012
SINTESIS PROTEIN
SINTESIS
PROTEIN
Sintesis protein merupakan proses yang kompleks, melibatkan berbagai molekul; ADN, mRNA, tRNA, Ribosom, asam amino, dan berbagai enzim.
RNA yang terlibat dalam sintesis protein: rRNA, mRNA, dan tRNA.
mRNA
·
Mengandung informasi genetik yang disalin (ditranskripsi)
dari DNA, (DNA sebagai template).
·
Panjang molekul sesuai dengan panjang gen yang akan di-translasi
menjadi polipeptida/protein.
·
Kode genetik disebut ‘KODON’, tersusun oleh kombinasi dari
keempat basa nitrogen: Adenin, Guanin, Sitosin, Urasil.
·
Jika 1 kodon mengkode 1 asam amino (a.a.), hanya ada 41
= 4 a.a. yang bisa dikode, sedangkan di alam terdapat 20 a.a.
Jika 2 kodon mengkode 1
a.a. –maka akan ada 42 = 16 a.a. yang bisa dikode.
·
Kesimpulannya satu kodon terdiri dari 3 basa nitrogen atau
disebut Kode Triplet. Konsekuensinya, akan ada 43 a.a. = 64 a.a.
karena itu satu a.a. dikode oleh lebih dari 1 kodon. Lihat halaman 174.
·
Selain itu ada 3 kodon tanpa arti (nonsense), tidak
bisa diterjemahkan oleh tRNA, yaitu UAA, UAG, UGA atau disebut ‘Stop Kodon’.
Jika translasi tiba pada kodon ini maka proses translasi berakhir.
·
Pembacaan kodon memiliki arah 5’ ke 3’. Dimulai dari kodon
awal (Start Kodon) AUG = asam amino Metionin. (tapi bukan berarti setiap
protein dimulai dari a.a. Metionin.
·
Kode Genetik (Kodon) bersifat universal. Namun ada preferensi
diantara berbagai mahluk hidup.
tRNA
·
Bentuknya seperti huruf t.
·
Urutan basa nitrogen terminal/ujungnya sama, yaitu: 5’-SSA-3’
·
Urutan basa nitrogen pada lengan –berinteraksi dengan ribosom
unit besar.
·
Urutan basa nitrogen di bagian ujung bawah bersifat
komplementer dengan Kodon pada mRNA –disebut Anti Kodon.
·
Tiap molekul a.a. akan mengalami Pengaktifan terlebih dahulu,
memerlukan ATP dan bantuan enzim: Aminosil–tRNA sintetase.
a.a. + ATP a.a.–AMP + P
– P
|
|
·
a.a.– tRNA berenergi
tinggi, akan digunakan membentuk Ikatan Peptida dengan bantuan enzim Peptidil
Sintetase.
MEKANISME SINTESIS PROTEIN
1.
TAHAP INISIASI
Dibantu oleh faktor pemulai (Initiating
Factor) IF1, IF2 dan IF3
- IF3
menggabungkan mRNA ujung 5’ dengan ribosom unit kecil
- IF2
menggerakkan tRNA pertama yang membawa a.a. Metionin menuju ke Kodon awal
(AUG), di lokasi A pada ribosom unit besar.
- IF1
menggerakkan ribosom unit besar bergabung dengan ribosom unit kecil-mRNA
–terbentuk kompleks inisiasi.
2.
TAHAP ELONGASI
Dalam ribosom unit besar terdapat beberapa enzim spt: enzim
transferase, peptidil sintetase, faktor pelepas (Releasing Factor/RF).
- Enzim transferase memindahkan
tRNA pertama dari lokasi A ke lokasi P, lokasi A kosong sehingga tersedia
bagi tRNA kedua yang membawa molekul asam amino kedua.
- Enzim peptidil
sintetase kemudian mengikatkan a.a. metionin dengan a.a. kedua dengan ikatan
poptida.
- Selanjutnya enzim
transferase kembali bekerja, mengeluarkan tRNA pertama dari ribosom, dan
memindahkan tRNA kedua ke lokasi P sehingga lokasi A kosong lagi. Datang
tRNA ketiga, membawa a.a. ketiga masuk ke lokasi A, lalu enzim peptidil
sintetase kembali mengikatkan a.a. kedua dengan a.a. ketiga.
- Demikian
seterusnya enzim transferase dan enzim peptidil sintetase bekerja silih
berganti, sehingga rantai polipeptida makin bertambah panjang/Long (disebut
e-Long-ation).
3. TAHAP TERMINASI
Apabila Stop Kodon (salah satu dari UAA, UAG, UGA) tiba pada
lokasi A, kodon itu tidak dapat diterjemahkan, dan sebuah ‘faktor pelepas’ atau
‘Faktor R’ (Releasing) yang tidak membawa a.a. akan berikatan
pada lokasi A, sehingga proses translasi berakhir. Maka selesailah proses
sintesis rantai polipeptida yang akan membentuk protein.
MEKANISME PENGATURAN SINTESIS PROTEIN
Jika ada substrat maka enzimnya akan dibuat, jika tidak ada substrat, enzim tidak dibuat. Jika protein/enzim yang dibuat sudah cukup, ia tidak lagi dibuat. Bagaimana sel ‘mengetahui’?
1950-an Francois Jacob dan Jacques Monod.
Ada 2 mekanisme pengaturan Ekspresi Gen (sintesis protein), Sistem Induksi dan Sistem Represi.
Struktur gen terdiri dari:
RG OG SG
DNA
RG = Regulator Gen
OG = Operator Gen
SG = Struktural Gen
Mekanisme Induksi
RG menghasilkan protein R, bersifat aktif à menempel OG, sehingga transkripsi SG tidak bisa berjalan à sehingga sintesis protein/enzim SG tidak bisa berjalan.
Tapi,
jika ada substrat à bertindak sebagai inducer,
berikatan dengan R, sehingga merubah struktur & sifatnya à tidak bisa menempel pada OG. Akibatnya, transkripsi SG
bisa berjalan à sintesis
protein/enzim SG bisa berjalan.
Mekanisme Represi
Senyawa produk metabolisme (yang dihasilkan oleh enzim SG tadi) à bereaksi dengan protein R (yang di-nonaktifkan oleh subtrat), sehingga kembali bersifat aktif à menempel OG, sehingga transkripsi SG tidak bisa berjalan lagi.
Wednesday, 4 April 2012
TOMCAT
Serangga Tomcat adalah serangga yang biasa hidup di persawahan dan biasa
berkembang biak dan aktifitasnya meningkat saat saat sedang pergantian
musim atau pasca panen. Habitat serangga Tomcat sendiri umumnya berada
di persawahan dan memangsa makanan (sejenis hama di sawah) yang biasa di
temukan setalah masa panen. Namun kini pertumbuhan dan penyebaran
serangga ini begitu pesat sedangkan lahan makanan terus menyempit dan
berkurang.
"Disebut tomcat karena bentuk badannya mirip pesawat tempur tomcat
(F-14)," Ujar Prof. Tjandra Yoga Ketua Dirjen Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, saat
menghadiri seminar penanggulangan tomcat yang diselenggarakan oleh DPP
Partai Demokrat di Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat, Senin (26/02/12).
Menurutnya, serangga dengan nama latin Paederus sp. tersebut keberadaannya umum di seluruh dunia, khususnya di daerah tropis. Bahkan tomcat ditemukan memiliki 622 spesies berbeda yang tersebar di seluruh dunia.
"Tomcat tidak mengigit atau menyengat, tetapi mengeluarkan cairan tubuh yang beracun yang dinamakan paederin,".
Menurutnya, serangga dengan nama latin Paederus sp. tersebut keberadaannya umum di seluruh dunia, khususnya di daerah tropis. Bahkan tomcat ditemukan memiliki 622 spesies berbeda yang tersebar di seluruh dunia.
"Tomcat tidak mengigit atau menyengat, tetapi mengeluarkan cairan tubuh yang beracun yang dinamakan paederin,".
Tomcat bukanlah sikucing yang sangat menjengkelkan yang ada didalam televisi yang kerjaannya memburu jerry sitikus kecil yang imut dan lucu, namun tomcat yang satu ini adalah serangga mematikan yang dapat mengganggu terhadap kesehatan tubuh manusia serta membuat orang merasa tersiksa akibat terkena oleh racunnya yang sangat berbahaya. Akan tetapi kami telah menemukan solusi yang sangat aman, ampuh serta sangat berkhasiat sekali dalam mengobati serta dalam menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit termasuk dapat mengobati serta dapat menyembuhkan Penyakit Racun Tomcat itu sendiri, yaitu dengan mengkonsumsi Obat Alami Racun Tomcat XAMthone plus dan Jelly Gamat Luxor.
A. Penyebab Racun Tomcat
Penyebab yang sudah pasti adalah terkena oleh racun yang ada pada tubuh tomcat itu sendiri, jadi apabila anda menemukan serangga yang satu ini, jangan pernah memencetnya dengan kedua tangan anda ataupun oleh jari – jemari anda, karena apabila dipencet serangga tersebut akan mengeluarkan racun pada tubuhnya sehingga mengakibatkan kulit yang terkena racun tersebut sangat gatal, panas seperti terbakar hingga akhirnya meradang dan menyebatr keseluruh tubuh. Penyebab yang lainnya adalah bisa karena kontak langsung dengan serangga tersebut, racun tomcat yang menempel pada baju, handuk makanan dan benda – benda lain yang terkena oleh Penyakit Racun Tomcat.
B. Gejala Racun Tomcat
Serangga yang satu ini memang sangat mengganggu terhadap kesehatan tubuh kita apalagi terhadap kesehatan kulit kita sehingga menimbulkan beberapa gejala yang dapat menyiksa tubuh. Diantara gejala yang menyiksa tubuh kita adalah Kulit akan terasa gatal, Kulit akan tampak melepuh akibat adanya iritasi, Terjadi iritasi atau peradangan pada kulit dan Timbul warna kemerah-merahan pada kulit. Gejala yang ditimbulkan tersebut harus segera diobati ataupun diatasi dengan berbagai cara yang harus ekstra waspada, karena apabila tidak mendapatkan penanganan dapat berakibat sangat parah dan mungkin juga sudah tidak tertolong lagi. Untuk informasi dan pemesanan Obat Alami Tomcat Silahkan Klik Disini!!!
C. Pengobatan Racun Tomcat
Pengobatan yang dapat anda ambil untuk mengobati Penyakit Racun Tomcat yang ada pada tubuh anda adalah dengan Hindari kontak langsung dengan hewan ini, Pasang kasa nyamuk dan juga tutup jendela dan pintu Untuk mencegah masuknya kumbang ini, Bilas dengan air mengalir dan sabun jike bersentuhan Segera letakkan kulit yang kontak dengan tomcat di bawah kran air dan cuci bersih menggunakan sabun, Jangan menggosok kulit atau mata jika bersentuhan dengan tomcat Racun yang ada pada kulitnya bisa menginfeksi daerah lain yang anda sentuh, Pastikan kebersihan lingkungan rumah Buang tanaman yang tidak terawat dan pastikan kebersihan taman anda sehingga hewan ini tidak akan bersarang di sana.
Pengobatan tersebut mungkin sangat menyita waktu anda, akan tetapi kami telah menemukan terobosan yang sangat baik, aman serta telah terbukti khasiatnya dalam mengobati serta dalam menyembuhkan Penyakit Racun Tomcat yang menjalar keseluruh tubuh yaitu dengan mengkonsumsi Obat Alami Racun Tomcat menggunakan XAMthone Plus dan Jelly Gamat Luxor yang pastinya aman, ampuh dan tanpa memberikan efek samping apapun terhadap organ tubuh sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan.
Mengonsumsi jus kulit manggis XAMthone Plus 30 ml 2x sehari (setiap pagi setelah makan dan malam sebelum tidur). Dan untuk mengobati lukanya supaya cepat mengering, bisa dengan mengoleskan obat alami jelly gamat luxor (di oleskan secara merata ke daerah yang terkena gigitan tomcat/ seperti luka bakar). Pengobatan menggunakan Obat Alami Racun Tomcat ini sangat manjur sekali, karena Obat Herbal XAMthone Plus dan Obat Herbal Jelly Gamat Luxor ini dapat mengobati serta dapat menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat dunia.
Berikut adalah 10 tips upaya mencegah serangan tomcat:
- Jika menemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racunnya tidak mengenai kulit
- Hindari terkena tomcat ini pada kulit terbuka
- Bila tomcat mengenai kulit kita, singkirkan hati-hati dengan cara meniup atau menggunakan kertas
- Jangan menggosok kulit atau mata bila tomcat mengenai kulit
- Segera cuci dengan air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan kumbang
- Usahakan pintu rumah tertutup, dan bila ada, jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang ini masuk
- Tidur menggunakan kelambu
- Lampu diberi jaring pelindung untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia
- Semprot dengan insektisida rumah, harus dipastikan terkena langsung pada sasaran serangga.
- Bersihkan lingkungan rumah, teurtama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat tomcat.Racun tomcat bisa mencemar secara tidak langsung bila manusia bersentuhan dengan benda lain yang tercemar racun tomcat. Itu sebabnya serangga kecil ini harus diwaspadai.
Berikut cara pencegahan dan pengobatan racun tomcat:
- Tomcat sangat senang dengan terang cahaya lampu, sebaiknya bila malam hari minimalkan penggunaan lampu agar tidak mengundang tomcat
- Untuk membasmi tomcat dapat dengan cara semprotkan aerosol atau pestisida organik dari campuran laos, sereh dan daun mamba.
- Bila ada binatang apapun yang hinggap di kulit, usahakan jangan mematikannya di tubuh
- Jika kulit mengalami kontak langsung dengan tomcat, kulit akan merasa terbakar yang kemudian timbul kemerahan pada kulit, bila dibiarkan, dalam beberapa hari di bagian tengah akan muncul nanah.
- Jangan menggaruk luka, karena racunnya dapat berpindah ke bagian lain kulit lewat cairan di luka.
- Segera cuci dengan air sabun bagian kulit yang mengalami kontak dengan tomcat.
- Apabila terjadi reaksi pada kulit, cuci dengan antiseptik ringan atau antibiotic neomycin sulfat 5%.
- Apabila infeksi berlanjut segera pergi kedokter.
Tuesday, 7 February 2012
Hukum Pewarisan Sifat Mendel (GENETIKA)
(Gregor Johann Mendel)
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
- Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan
- Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
Hukum segregasi (hukum pertama Mendel)
Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya.
Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
- Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).
- Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam gambar di sebelah).
- Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.
persilangan 1 sifat beda
Hukum asortasi bebas (hukum kedua Mendel)
Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu
mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang
sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain.
Dengan kata lain, alel dengan gen
sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa
gen yang menentukan e.g. tinggi tanaman dengan warna bunga suatu
tanaman, tidak saling memengaruhi.
Seperti nampak pada gambar 1, induk jantan (tingkat 1) mempunyai
genotipe ww (secara fenotipe berwarna putih), dan induk betina mempunyai
genotipe RR (secara fenotipe berwarna merah). Keturunan pertama
(tingkat 2 pada gambar) merupakan persilangan dari genotipe induk jantan
dan induk betinanya, sehingga membentuk 4 individu baru (semuanya
bergenotipe wR). Selanjutnya, persilangan/perkawinan dari keturuan
pertama ini akan membentuk indidividu pada keturunan berikutnya (tingkat
3 pada gambar) dengan gamet R dan w pada sisi kiri (induk jantan
tingkat 2) dan gamet R dan w pada baris atas (induk betina tingkat 2).
Kombinasi gamet-gamet ini akan membentuk 4 kemungkinan individu seperti
nampak pada papan catur pada tingkat 3 dengan genotipe: RR, Rw, Rw, dan
ww. Jadi pada tingkat 3 ini perbandingan genotipe RR , (berwarna merah)
Rw (juga berwarna merah) dan ww (berwarna putih) adalah 1:2:1. Secara
fenotipe perbandingan individu merah dan individu putih adalah 3:1.
Kalau contoh pada gambar 1 merupakan kombinasi dari induk dengan satu
sifat dominan (berupa warna), maka contoh ke-2 menggambarkan
induk-induk dengan 2 macam sifat dominan: bentuk buntut dan warna kulit.
Persilangan dari induk dengan satu sifat dominan disebut monohibrid,
sedang persilangan dari induk-induk dengan dua sifat dominan dikenal
sebagai dihibrid, dan seterusnya.
Pada gambar 2, sifat dominannya adalah bentuk buntut (pendek dengan
genotipe SS dan panjang dengan genotipe ss) serta warna kulit (putih
dengan genotipe bb dan coklat dengan genotipe BB). Gamet induk jantan
yang terbentuk adalah Sb dan Sb, sementara gamet induk betinanya adalah
sB dan sB (nampak pada huruf di bawah kotak). Kombinasi gamet ini akan
membentuk 4 individu pada tingkat F1 dengan genotipe SsBb (semua sama).
Jika keturunan F1 ini kemudian dikawinkan lagi, maka akan membentuk
individu keturunan F2. Gamet F1nya nampak pada sisi kiri dan baris atas
pada papan catur. Hasil individu yang terbentuk pada tingkat F2
mempunyai 16 macam kemungkinan dengan 2 bentuk buntut: pendek (jika
genotipenya SS atau Ss) dan panjang (jika genotipenya ss); dan 2 macam
warna kulit: coklat (jika genotipenya BB atau Bb) dan putih (jika
genotipenya bb). Perbandingan hasil warna coklat:putih adalah 12:4,
sedang perbandingan hasil bentuk buntut pendek:panjang adalah 12:4.
Perbandingan detail mengenai genotipe SSBB:SSBb:SsBB:SsBb:
SSbb:Ssbb:ssBB:ssBb: ssbb adalah 1:2:2:4: 1:2:1:2: 1.
persilangan 2 sifat beda
kacang ercis (Pisum sativum)
Wednesday, 18 January 2012
Leucopsar rothschildi
Leucopsar rothschildi
JALAK BALI (Leucopsar rothschildi)
Morfologi
Dalam ilmu biologi Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
· Phylum : Chordota
· Ordo : Aves
· Famili : Passeriformis
· Spesies : Leucopsar rothschildi, Stressmann, 1912
· Nama lokal : Curik Bali, Jalak Bali, Jalak Putih Bali
Ciri-Ciri
1. Bulu
Bulu seluruhnya putih kecuali ujung sayap dan ujung ekor yang berwarna hitam.
2. Mata
Matanya berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tanpa bulu berwarna biru tua.
3. Jambul
Jalak
Bali memiliki jambul yang berupa beberapa helai bulu, jantan bentuknya
lebih indah dan mempunyai jambul lebih panjang dari pada yang betina.
4. Kaki
Kakinya berwarna abu-abu pucat dengan jari jemari yaitu satu kebelakang, dan tiga jari lainnya kedepan.
5. Paruh
Paruh
runcing dengan panjang ± 2–5 cm, berbentuk khas yaitu dibagian atasnya
terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman
dengan ujung kuning kecoklatan (Sungkawa, 1974 ; Alikodra, 1979).
6. Ukuran
Antara
burung jantan dan betina sulit dibedakan, perbedaannya adalah bahwa
yang jantan agak lebih besar dan memiliki kuncir yang agak panjang.
7. Telur
Jalak Bali bertelur 2-3 butir, berwarna biru ( Suryawan , 1995 )
Waktu Berbiak di Alam
Pada kenyataan dilapangan waktu perkembangbiakannya, Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
cenderung bersamaan dengan musim hujan yang mana dimungkinkan karena
pada musim tersebut tersedia banyak pakan alam di habitatnya dan juga
suhu serta kelembabannya dimungkinkan cukup ideal dalam keberhasilan
penetasan telurnya sementara beberapa pemerhati Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) menyatakan :
1. Jalak Bali Leucopsar rothschildi) melakukan perkawinan dalam bulan Oktober sampai dengan Januari (Alikodra,1979) .
2. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)berkembang biak pada bulan Januari samapai dengan bulan Juli , cenderung lebih dipengaruhi oleh musim hujan (Suryawan, 1995)
3. Periode kembang biak Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dimulai sejak musim penghujan, yaitu berkisar pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret (Natawira, 1978).
Sarang
Pembuatan
sarang dilakukan bersama-sama oleh jantan dan betinanya dan disusun
pada dasar lubang sedemikian rupa, lubang sarang tidak dibuatnya sendiri
akan tetapi menempati bekas sarang yang dibuat oleh jenis burung
Pelatuk atau Bultok dan atau lubang alami pada batang pohon yang
terdapat lubang secara alami (gerowong). Bahan yang digunakan untuk
menyususun sarang antara lain daun-daun dan rumput kering, ranting, dan
bulu burung. Jenis pohon yang secara umum ditempati Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) untuk berkembang biak adalah pohon Talok (Grewia koordersiana), Walikukun (Schoultenia ovata), Laban (Vitex pubescens), dan Klumprit (Terminalia microcarpa).
Penyebaran
Keberadaan penyebaran Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
sesuai dengan sejarahnya berada anatara Desa Bubunan Singaraja sampai
dengan Gilimanuk tetapi dari tahun ketahun penyebarannya pun menjadi
lebih kecil dan menyempit. Pada masa sekarang ini Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
terbatas hanya menempati Semenanjung Prapat Agung, khususnya di wilayah
Teluk Berumbun dan dilokasi Tanjung Gelap Taman Nasional Bali Barat.
Menurut IUCN (1966) dalam Suwelo (1976), Jalak Bali masih
ditemukan hidup liar diluar kawasan Taman Nasional Bali Barat yaitu di
Bubunan (50 km sebelah timur kawasan). Demikian juga Kuroda (1933)
menyatakan yang dikutip oleh Euis (1990) pernah menangkap Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) di daerah Bubunan dan Pulaki (25 km sebelah timur kawasan) untuk kepentingan penelitian.
Sejarah Penemuan
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
pertama kali ditemukan oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung
berkebangsaan Inggris yaitu pada tanggal 24 Maret 1911 ketika terjadi
kerusakan kapal Ekspedisi Malaku II yang mengangkut para biologiawan dan
rombongan penelitian terpaksa mendarat di Singaraja selama ±3bulan.
Disekitar Bubunan, Dr. Baron Stressmann menembak Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
untuk kepentingan penelitian. Kemudian pada tahun 1925, Dr. Baron
Victor Van Plessenn meninjau pulau Bali dan mengadakan penelitian lebih
lanjut atas anjuran Dr. Stressmann, ia menemukan penyebaran Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
mulai dari Desa Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan jumlah masih
ratusan dan hidup berkelompok (berkoloni). Pada tahun 1928 sebanyak 5
(lima) ekor Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dibawa ke
Inggris dan pada tahun 1931 telah berhasil berkembang biak . Pada tahun
1962 kebun binatang Sandiego di Amerika Serikat mengembangbiakan Jalak
Bali (Leucopsar rothschildi) (Rindjin, 1989).
Status
1. Sejak
tahun 1966, IUCN (International Union for Conservation of Nature and
Natural Resources) telah memasukkan Jalak Bali kedalam red data book,
yaitu buku yang memuat jenis flora dan fauna yang terancam punah.
2. Pada
konvensi perdagangan internasional bagi jasad liar CITES (Convention on
International Trade in Endegered Species of Wild Flora and Fauna),
Jalak Bali terdaftar dalam Appendix I, Yaitu kelompok yang terancam
kepunahan dan dilarang untuk diperdagangkan .
3. Pemerintah
Indonesia mengeluarkan Surat Kepmen. Pertanian Nomor 421/kpts/Um/70
tanggal 26 Agustus 1970, yang menerangkan antara lain bahwa Jalak Bali
dilindungi .
4. Dikatagorikan
sebagai satwa Endemik Bali karena Jalak Bali habitat aslinya hanya ada
di pulau Bali tidak ada di habitat lainnya (saat ini ruang hunian
menyempit hanya ada dikawasan Taman Nasional Bali Barat).
Populasi
Menurut Anonimous, (1999) bahwa kondisi populasi Jalak Bali Leucopsar rothschildi)
sejak tahun 1974 sampai tahun 1997 cenderung berfluktuasi lebih
dipengaruhi oleh konflik kepentingan kawasan dimana beberapa bagian
habitat alaminya tergusur karena kepentingan konversi (perubahan
system), selain dari itu laju pertumbuhan penduduk dengan berbagai
kepentingannya berpengaruh nyata makin menekan laju pertumbuhan populasi
. Sementara pada saat ini ruang hunian (home ring) dari pada Jalak Bali
(Leucopsar rothschildi) tidak lebih dari 1000 hektar pada 2
lokasi yaitu di Teluk Berumbun wilayah Semenanjung Prapat agung dan
Tanjung Gelap wilayah Pahlengkong.
DINAMIKA POPULASI
Berdasarkan sejarah penyebaran terdahulu pada periode 10 tahun terakhir diketahui bahwa burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) memiliki wilayah sebaran relative cukup luas antara lain masih dijumpai diwilayah Semenanjung Prapat Agung tepatnya di wilayah Teluk Kelor yang meliputi Asam Kembar, Kali Ombo, Bukit Kelor, Bukit Utama, Kesambi pos, gondang barat
dan lembah kesambi. Sedangkan wilayah Teluk Berumbun meliputi daerah
Trianggulasi, Kesambi tali, Gondang timur, Laban lestari, menara
Shaolin, Kemloko bawah/ belakang atas pos, bukit ponton timur kubah dan
kelompang.
Pada wilayah hunian Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
yang ada di Tanjung Gelap hanya berada pada kisaran Kandang pelepasan,
Pertigaan Bali Tower, Belakang Bali Sadle, dan Pertigaan Monsoon Forest.
Adapun
hasil inventarisasi pada periode Oktober 2008, yang dilakukan oleh para
Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Taman Nasional Bali Barat, diketahui
bahwa jumlah Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) yang terpantau
pada wilayah sebaran Teluk Berumbun sebanyak 14 ekor termasuk 1 anakan
dari 32 ekor yang dilepas. Sedangkan pada wilayah hunian Tanjung Gelap
sebanyak 16 ekor termasuk 1 anakan dari 20 ekor yang telah dilepas
sehingga jumlah keseluruhan Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
yang ada di kawasan Taman Nasional Bali Barat (alam liar, selain di
Pusat Penangkaran Jalak Bali Tegal Bunder) sebanyak 30 ekor. Sehingga
terjadi penyusutan sebanyak 22 ekor dari total yang dilepas, belum
termasuk keberhasilan beberapa anakan yang pada saat inventarisasi tidak
ditemukan.
Faktor Pembatas
Daya Biak
Pada Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
yang ada di habitat dari hasil monitoring para petugas lapangan yang
ada di lingkup BTNBB menyatakan bahwa Jalak Bali berkembang biak
rata-rata 1 s/d 2 kali dalam setiap musim pada pasangan yang sama, namun
hal itu bisa tidak terjadi akibat dari beberapa gangguan predator dan
pesaing penguasa sarang yang ada . Pada keberhasilan anakan (telur
menetas) rata-rata berjumlah antara 1-2 ekor anakan pernah terjadi 3
anakan namun hal itu terjadi sangatlah langka. Belum lagi jumlah
populasi yang tergolong sedikit sangat dikawatirkan nantinya terdapat
perkawinan yang sedarah sehingga anakan menjadi tidak normal . Sehingga
dalam hal ini perlu adanya penelitian/ kajian berapa idealnya populasi
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) mendiami suatu luasan habitat.
Kondisi Habitat
Pada
intinya suatu binatang (satwa liar) akan bertahan hidup pada suatu
tempat (habitat) , tidak berpindah dan dapat berkembang biak dengan baik
karena habitatnya dapat memenuhi kebutuhan hidup mulai dari kebutuhan
akan air, makan, tempat berlindung (cover), tempat bersarang dan
keseimbangan antara populasi suatu satwa dengan predator serta satwa
yang bersimbiosis menguntungkan atau yang menjadi pesaingnya. Adapun hal
tersebut biasa disebut faktor-faktor pendukung suatu habitat yang
ideal.
a. Sumber Air
Pada kenyataannya mulai dahulu habitat Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
yang ada di Semenanjung Prapat Agung tidak ada sumber air tawar, disana
hanya terdapat kubangan-kubangan air payau yang pada saat air laut
pasang terdapat genangan, sebaliknya pada saat air laut surut menjadi
kering hal ini dimungkinkan menjadi faktor semakin menurunnya populasi.
Namun saat ini telah dilakukan upaya pembinaan habitat melalui pemberian
bak-bak satwa kecil yang diletakkan pada sekitar sangkar pengadaptasian
Jalak Bali Leucopsar rothschildi) sebelum dilakukannya pelepasan.
b. Vegetasi
Seperti
pada umumnya satwa liar pasti akan membutuhkan tumbuh-tumbuhan untuk
bahan makanannya maupun sebagai tempat perantara mencari makan (hunting
food) serta dapat digunakan untuk berlindung dari serangan predator.
Pada habitat Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) vegetasi yang menyusun habitat Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) yaitu adanya hutan mangrove, hutan musim yang didominasi pohon Talok (Grewia koordersiana), Walikukun (Schoultenia ovata), Pilang (Acasia leucoplea), Tekik (Albizzia lebeckioides), Kemloko (Phylantus emblica), Kesambi (Schleichera oleosa), Laban (Vitex pebescens), Putian (Symplocos javanica), Krasi (Lantana camara) dan Kayu Pait (Strycnos lucida).
Pada
musim kemarau pada jenis-jenis pohon yang terdapat pada formasi hutan
musim menjadi mengering dan terasa ektrim untuk kehidupan liar yang ada,
sedangkan Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) pada umumnya juga perlu pemenuhan protein nabati dari tumbuh-tumbuhan tersebut.
Kemudian pada tumbuh-tumbuhan yang ada tersebut merupakan tempat Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
juga mencari jenis serangga sebagai jenis pakan favoritnya tetapi pada
waktu musim kemarau hal itu sangat sulit didapatnya karena suhu yang
panas akibat kemarau panjang sehingga terjadi penurunan kualitas
habitat.
c. Predator
Seperti kita kitahui Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) yang ada dihabitat sekarang ini merupakan Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
yang secara keseluruhan merupakan hasil lepasan dari penangkaran yang
mulanya terkena rasa ketergantungan oleh manusia sehingga perlu adanya
adaptasi yang lama terhadap habitat yang dihuninya karena jenis predator
pada kenyataannya cukup beraneka ragam mulai dari Elang Perut Putih (Haliaetus loeucogaster), Elang Ular (Spilornis chela), Alap-alap Capung (Microhierak fringilarius), Biawak (Varanus gauldi), Ular, Musang hitam dan kucing hutan.
Pada
rentan waktu ±1 tahun berawal dari pelepasan sampai dengan kegiatan
inventarisasi yang dilakukan pada 2008 ini ternyata banyak kejadian yang
berindikasi pada penyerangan predator terhadap Jalak Bali (Leucopsar rothschildi). Penemuan-penemuan barang bukti Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
yang diindikasikan adanya serangan dan pemangsaan dari predator
mayoritas ditemukan dekat sarang yang dikuasainya berupa bulu-bulu serta
sisa kaki dan ring warna maupun ring nomor identitas .
d. Satwa Pesaing
Satwa pesaing ini ternyata berpengaruh pada keberhasilan peningkatan populasi Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
terbukti dengan adanya kejadian jenis burung Raja Udang melakukan
perebutan kekuasaan wilayah sarang gowok yang ada dihabitat, Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
yang merupakan hasil dari lepasan penangkaran ada yang kalah bersaing
dan mengakibatkan luka parah dengan berakhir pada kematian . Begitu juga
pada lebah madu, mereka juga merupakan pesaing dalam penguasaan sarang
gowok yang ada.
e. Indikasi Tempat bersarang
Pada dasarnya Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
dalam mempatkan telurnya tidak seperti halnya jenis burung lain yang
mampu membuat sarangnya dengan menata ranting dan semak pada dahan atau
tajuk pohon. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) meletakkan
telurnya pada rongga-rongga pohon alami atau bekas sarang gowok jenis
burung bultok maupun pelatuk sedangkan dihabitatnya dapat terbilang
sangat minim adanya sarang gowok alami yang diindikasikan dapat
digunakan sebagai sarana untuk menetaskan telurnya.
Tuesday, 17 January 2012
TRY OUT UN IPA
1. Yang menyatakan besaran dan satuan benar adalah …
Besaran
|
Satuan
|
|
A.
|
Panjang
|
candela
|
B.
|
Waktu
|
ampere
|
C.
|
Suhu
|
kilogram
|
D.
|
Jumlah zat
|
mol
|
2. Hasil pengukuran dari jangka sorong dan mikrometer sekrup berikut adalah …
A. 1,03 cm
B. 1,13 cm
C. 1,15 cm
D. 1,05 cm
3. Massa jenis zat 1200 kg/m3 jika massa benda 2400 kg, maka
volumenya sebesar … .
A. 0,02 m3
B. 0,2 m3
C. 2 m3
D. 20 m3
4. Perhatikan
tabel berikut !
Jenis benda
|
Koefisien muai
panjang
|
kuningan
|
0,000019/°C
|
tembaga
|
0,000017/°C
|
baja
|
0,000011/°C
|
kaca
|
0,000009/°C
|
Jika panjang benda mula-mula sama dan benda-benda tersebut dipanaskan pada
suhu yang sama secara bersamaan, maka pertambahan panjang yang terbesar
adalah......
A. Kuningan
B. Tembaga
C. Baja
D. Kaca
5. Air sebanyak 1000 gram yang kalor jenisnya 1 kkal/kg °C dipanaskan sehingga
kalor yang diperlukan sebanyak 10 kkal. Kenaikan suhu yang dialami air
sebesar.....
A. 50 °C
B. 40 °C
C. 20 °C
D. 10 °C
6. Hasil ketukan ticker timer pada pita kertas saat terjadi gerak lurus
beraturan ditunjukan pada gambar….
A.
|
|
B.
|
|
C.
|
|
D.
|
7. Manfaat dari hukum pascal ialah kita dapat ...
A. menggunakan gaya yang kecil untuk memperoleh gaya yang besar
B. menggunakan gaya besar untuk memperoleh gaya yang besar
C. menggunakan gaya besar untuk memperoleh gaya yang kecil
D. menggunakan gaya kecil untuk memperoleh gaya yang kecil
8. Perubahan
energi yang terjadi pada lampu senter adalah …
A. kimia – listrik – cahaya
B. listrik – kimia – cahaya
C. listrik – cahaya- kimia
D. kimia – cahaya – listrik
9. Sebuah
mobil bermassa 100 kg bergerak dengan kecepatan tetap 72 km/jam. Energi kinetik
yang dimiliki mobil adalah ….
A. 5.000 J
B. 10.000 J
C. 15.000 J
D. 20.000 J
10. Kelompok alat yang tidak bekerja berdasarkan prinsip tuas adalah …
A. timbangan dacin, gunting, gerobag
B. pemecah kemiri, pinset, pencabut
C. pisau, tangga, loteng, jalan dipegunungan
D. jungkit-jungkit, pembuka botol, kakatua
11. Panjang gelombang 20 m, merambat dengan kecepatan 340 m/detik. Frekuensi gelombang tersebut adalah...
A. 360 Hz C. 680 Hz
B. 17 Hz D.
12. Perhatikan
tabel dibawah ini !
Suhu (0C)
|
30
|
35
|
36
|
Cepat rambat bunyi
(m/s)
|
332
|
340
|
347
|
Dari data itu membuktikan bahwa sifat bunyi dipengaruhi oleh …
A. Keadaan
B. Derajat
Celcius
C. Lamanya
merambat
D. Suhu
13. Sebuah benda diletakkan 20 cm di depan lensa konvergen yang berjarak fokus
40 cm. Jarak bayangan ke lensa adalah….
A. – 40 cm
B. – 20 cm
C. –15 cm
D. –10 cm
14. Seorang kakek menderita rabun dekat dengan titik dekatnya (PP) sejauh 50
cm. Agar kakek dapat membaca pada jarak
normal, maka harus menggunakan lensa yang.…
A. Cembung; dan +50 dioptri
B. Cekung; dan –50 dioptri
C. Cembung; dan +2 dioptri
D. Cekung;
dan –2 dioptri
15. Suatu benda bermuatan positif dihubungkan dengan tanah, yang terjadi dengan
benda adalah ... .
A. menjadi netral, karena elektron dari bumi mengalir ke benda
B. menjadi bermuatan negatif
C. tetap bermuatan positif
D. menjadi netral, karena proton dari benda
mengalir ke bumi
16. Perhatikan gambar rangkaian hambatan listrik berikut ini.
Besar kuat arus listrik pada rangkaian listrik tersebut adalah … .
A. 0,5 ampere
B. 1,0 ampere
C. 1,5 ampere
D. 2,0 ampere
17. Perhatikan tabel penggunaan alat-alat listrik berikut ini.
NO
|
Alat listrik
|
Jumlah
|
Pemakaian
rata-rata
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Lampu 5 watt
Lampu 25 watt
Lampu 60 watt
TV 60 watt
Setrika 300 watt
|
2
2
1
1
1
|
12 jam/hari
4 jam/hari
2 jam/hari
4 jam/hari
1 jam/hari
|
( 1 bulan = 30 hari = 4 minggu , biaya rekening listrik Rp 1000,00 per kWh
).
Tentukan biaya total yang dibayarkan dalam sebulan.
A. Rp
27.400,00
B. Rp
28.400,00
C. Rp
29.400,00
D. Rp
30.400,00
18. Cara
menggosok yang benar agar mendapatkan magnet adalah .....
A.
|
C.
|
B.
|
D.
|
19. Benda angkasa kecil yang memasuki angkasa bumi dan meninggalkan jejak
meteor yang selamat tiba di permukaan bumi disebut ...
A. Bintang beralih
B. Meteoroid
C. Meteorit
D. Asteroit
20. Pasang
naik tertinggi terjadi pada saat bulan berada pada fase ….
A. bulan
sabit
B. bulan
benjol
C. bulan separuh
D. bulan
purnama
21. Diketahui ciri-ciri makhluk hidup sebagai berikut!
1. Membutuhkan oksigen
2. Melakukan fotosintesis
3. Bergerak aktif
4. M enyerap energi matahari
langsung
Ciri-ciri yang dimiliki oleh hewan adalah … .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
22. Ali menemukan hewan dengan ciri-ciri :
ü Tubuh tertutup rambut
ü Bernafas dengan paru-paru
ü Bertulang belakang
ü Melahirkan dan menyusui anak
Hewan dengan ciri-ciri tersebut masuk ke dalam kelas … .
A. Pisces
B. Amphibi
C. Reptilia
D. Mamalia
23. Contoh hubungan protokoperasi adalah … .
A. Benalu dengan pohon inangnya
B. Kupu-kupu dengan bunga
C. Serangga dengan serangga lain
D. Ikan paus dengan ikan kecil
24. Eutrofikasi pada suatu ekosistem air akan mengakibatkan kamatian hewan air,
Hal ini disebabkan air banyak mengandung … .
A. oksigen
B. senyawa organik
C. CO2 dan sedikit O2
D. O2 dan sedikit CO2
25. Berikut ini adalah nama-nama hewan yang dilindungi :
1. Babi Rusa
2. Banteng
3. Komodo
4. Anoa
5. Tapir
6. Orang Utan
Satwa yang dilindungi yang termasuk sisa hewan purba adalah … .
A. 1 dan 5
B. 3 dan 4
C. 5 dan 2
D. 2 dan 6
26. Angka mortalitas di suatu daerah akan meningkatkan jumlahnya bila terjadi …
.
A. kelahiran tinggi
B. kecelakaan lalu lintas tinggi
C. wabah penyakit
D. perkawinan tinggi
27. Perhatikan gambar !
Kifosis, skoliosis dan lordosis secara berurutan ditunjukkan tabel … .
A. 2 – 3 – 1
B. 2 – 1 – 3
C. 3 – 2 – 1
D. 1 – 2 – 3
28. Organ pencernaan yang berfungsi sebagai tempat mengemulsikan lemak
ditunjukan gambar nomor … .
A. 2
B. 3
C. 5
D. 6
29. Darah yang keluar dari serambi kiri akan menuju ke … .
A. paru-paru
B. bilik kanan
C. bilik kiri
D. serambi kanan
30. Urea yang keluar dari hati melalui darah ke ginjal akan disaring oleh
bagian ginjal yaitu … .
A. Glomerulus
B. Tubulus proksimal
C. Tubulus Distal
D. Kolektivus
31. Yang berfungsi sebagai pusat pengatur denyut jantung adalah … .
A. Otak besar
B. Otak kecil
C. Sumsum tulang belakang
D. Sumsum lanjutan
32. Tempat yang paling efektif untuk melalukan fotosintesis pada daun adalah...
A. Jaringan palisade dan jaringan epidermis
B. Jaringan parenkim dan stomata
C. Jaringan bunga karang dan jaringan tiang
D. Jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim
33. Gerak membelitnya batang kacang panjang disebabkan karena rangsangan... .
A. Endonom
B. Esionom
C. Tigmotropisme
D. Tigmonasti
34. Sehelai daun yang tertutup dengan kertas perak
tidak menunjukkan reaksi positif terhadap lugol, hal ini membuktikan bahwa
dalam Fotosintesis diperlukan … .
A. cahaya matahari
B. hidrogen
C. oksigen
D. karbondioksida
35. Hewan herbivora mempunyai enzim selulase untuk membantu pencernaannya, hal
tersebut termasuk kedalam adaptasi... .
A. anatomi
B. fisiologi
C. morfologi
D. tingkahlaku
36. Bila bunga pukul 4 merah (MM) disilangkan dengan yang berwarna merah Muda
(Mm) akan menghasilkan keturunan … .
A. Merah semua
B. Merah = Merah muda = 1 : 1
C. Merah = Merah muda = 2 : 1
D. Merah = Merah muda = putih = 1 : 2 :
1
37. Sifat anakan yang dimiliki tanaman merupakan sifat yang lebih unggul dari
induknya merupakan salah satu keuntungan dari teknologi reproduksi yaitu... .
A. Kultur jaringan
B. Inseminasi buatan
C. Hibridisasi
D. Makhluk hidup transgenik
38. Mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam pembuatan nata de coco adalah
A. Rhizopus oligosporus
B. Acetobacter xylinum
C. Sacharomyces cereviceae
D. Aspergilus wentii
39. Perhatikan komposisi produk di bawah ini !
1. Tepung terigu
2. Gula
3. Aspartam
4. MSG
Yang termasuk zat pemanis sintesis adalah … .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
40. Alkohol mempunyai sifat menimbulkan kecanduan, sehingga orang yang suka
minum Alkohol selalu merasa ingin minum lagi. Bagi peminum alkohol berdampak …
.
A. Munculnya rasa percaya diri
B. hilangnya kendali pada otot gerak
C. Timbulnya rasa kantuk yang sangat kuat
D. Dapat tetap terjaga karena tidak ngantuk
Subscribe to:
Posts (Atom)